artikel "Sujud Cinta Terakhir"

Mengisahkan tentang Adam [tokoh I], seorang mahasiswa pekerja di sebuah restoran indo-kairo. Barangkali Adam tak seberuntung beberapa kawan senegerinya di Mesir yang setiap bulan dapat kiriman dari orang tua. Adam harus kerja untuk bisa bertahan hidup. Sekalipun begitu, Adam terbilang seorang yang cerdas, punya cita2, kemauan, dan kerja keras. Orangnya cool, santun, tapi cukup humoris. Adam punya ketertarikan dengan filsafat, novel, dan fotografi. Sekalipun ia pekerja warung makan, tapi ia telah melahirkan beberapa buku di tanah air
Adam mempunyai pujaan hati. Iffa namanya [tokoh II]. Iffa pun mencintai Adam. Bagi Iffa, Adam adalah lelaki unik, yang sangat tidak lumrah dari lelaki kebanyakan—sebab keadaannya yang serba kekurangan [secara material] di satu sisi, tetapi justru ia mempunyai banyak (serba) kelebihan di sisi yang lain, yang tak dipunyai oleh banyak lelaki. Iffa juga gadis berkarakter: anggun, santun, cerdas—yang dalam beberapa hal punya banyak kesamaan dunia dengan Adam. Keduanya punya cita2 bersama: mempunyai perpustakaan dan sekolah gratis untuk orang2 tak mampu.
Adam dan Iffa bertemu untuk pertama kalinya di suatu tempo. Saat keduanya sama2 berada di perpustakaan Kairo [maktabah qahirah kubra]. Iffa dan Adam nda sengaja ketemu di depan perpustakaan—saat itu adam baru selesai dari perpus, sementara iffa baru aja mau masuk perpus. Adam bawa beberapa tumpuk buku di tangannya, terus nenteng kamera. Eee, keduanya tabrakan. Briak. Kamera dan buku2 adam jatuh. Keduanya terus mengemasi barang2 yang jatuh. Tapi sebab adam yang keburu2, akhirnya dia nda terlalu ngeh ama si iffa. Dan, sebab keburu2 itu pulalah, satu buku adam ketinggalan. Judulnya Edensor, novel best-seller tanah air karangan andrea hirata. Ternyata e ternyata, itu novel kesukaan iffa juga.
Beruntunglah, sebab di halaman pertama novel Edensor terbubuh nama dan nomer telpon: Adam Abdullah, 01033224678. Iffa pun menelpon Adam, hanya untuk mengembalikan novelnya yang tertinggal. Mulanya, adam yang mau ngambil ke tempatnya iffa, tapi nda bisa sebab ada halangan. Dan akhirnya, jadilah iffa yang nganterin buku itu ke tempatnya adam.
Di dalem kamer, adam lagi nulis makalah untuk jurnal, tentang sejarah filsafat islam dan pengaruhnya bagi peradaban eropa. Di kamernya adam banyak banget buku2-yang ternyata juga disukai sama iffa. Banyak juga koleksi2 fotografi dia yang dipajang sebage hiasan kamer. Di pertemuan di rumah adam itulah, keduanya kemudian lebih jauh saling diskusi [sebab iffa juga ternyata lagi nulis tentang sejarah kedokteran dalam tradisi arab-islam]. keduanya juga jadi saling tuker2an buku, dan sesekali pergi ke perpustakaan, taman kebudayaan, dan toko buku.
Dari situlah, cinta pun tumbuh di antara keduanya. Keduanya kemudian sepakat untuk menali komitmen, serta menali cita2 bersama: mempunyai perpustakaan dan sekolah gratis untuk orang2 tak mampu.
Iffa putri pertama dari seorang terpandang di kotanya, di tanah air. Entah sudah berapa puluh laki2 yang melamar Iffa, utamanya dari pihak keluarga kawan2 ayahnya sendiri. Dan mendadak, iffa dapat telpon dari tanah air. Ayah Iffa sakit keras. Ibu Iffa menyuruh Iffa pulang, dan sangat berharap bisa pulang bersama Adam, biar sekalian dapat segera mengkhitbah Iffa dan segera menikah. Tapi keadaan belum memudahkan semuanya. Iffa menjadi serba bingung. Dan pada akhirnya, ia harus mengambil keputusan. Ia harus mengalah untuk cintanya, dan lebih menghargai orang tuanya.

0 Response to "artikel "Sujud Cinta Terakhir""

Posting Komentar